Kamis, 07 Juni 2012

Mukjizat

Mukjizat tak bisa ditempelkan di sembarang orang. Ia keistimewaan para nabi, sedangkan pertolongan yang dirasakan orang-orang beriman meskipun sifatnya istimewa hanya dikatakan karamah. Mukjizat itu sesuatu yang Akbar, memiliki karakter zamannya saat nabi diutus, dan sifat pengaruhnya massif.
Rasulullah Muhammad saw pun diberikan beberapa mukjizat, tetapi al-Quranlah yang merupakan mukjizat terbesar beliau. Hal ini disebabkan al-Quran terjaga kemurniannya sampai saat ini. Ya, hanya al-Quran yang dijanjikan kemurniannya langsung oleh Allah sehingga ia utuh di tangan kita tanpa campur tangan manusia. Selain itu, al-Quran memiliki banyak keistimewaan baik secara sastra (level bahasa Arab yang paling tinggi), secara konten (sejarah dan fenomena kauniyah yang teruji), secara daya magis (pengaruhnya kepada para pendengar meskipun tak paham apa maknanya).
Kali ini ochie ingin membagikan apa yang ditulis oleh Ust Jalal pada satu agenda yaum ma’al Quran di masjid Bilal di Ramadhan kemarin. Akan tetapi, tulisan aslinya itu disarikan menjadi full bahasa Indonesia karena ochie masih tak mampu (baca: malas) menulis font arab di mari. Judul aslinya: Mahabbatul Quran wa ‘Ulumul Quran.
MENCINTAI DAN MEMPELAJARI AL-QURAN
1. Hakikat Al-Quran

a. Quran adalah ruhnya orang beriman. Ruh adalah rahasia kehidupan dan tidaklah hidup seorang mukmin di setiap waktu dan tempat tanpa ruhul Quran.
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS Asy-Syura:52)

b. Quran adalah obat dan rahmat bagi orang beriman. Bahkan ia adalah hidayah bagi alam semesta, sedangkan yang mengingkarinya mendapat kerugian.
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS Al-Isra:82)
*Tambahan: bahkan kata ustadz obat itu bukan hanya untuk penyakit hati, melainkan juga untuk penyakit tubuh.
c. Quran adalah petunjuk bagi orang bertaqwa
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (QS Al-Baqoroh:2)
Yang dengannya terwujudlah jalan hidayah terhadap segala urusan
Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar (QS Al-Isra:9)

d. Quran adalah penglihatan yang memperlihatkan yang terwujud dan tercipta dan dapat dilihat di alam semesta (serius bahasa arabnya bukan gini de, ini bener2 kasar artinya)
Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu) (QS. Al-An’am:104)

e. Quran adalah cahaya dan sinar yang mencerahkan akal dan menyejukkan hati
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS Asy-Syura:52)

2. Kewajiban terhadap Al-Quran
a. Membacanya, baik sendiri, bersama keluarga, maupun bersama-sama khusus pada waktu malam dan siang, baik secara sembunyi maupun terang-terangan.
b. Mendengarkan dengan seksama disertai kemampuan akal dan penghayatan hati sehingga menghadirkan rahmat
c. Tartil membacanya, maksudnya pelan-pelan dan jelas huruf dan pengucapannya sehingga dapat dibaca dan dipahami
d. Mentadaburinya sehingga pikiran kita istiqomah dan pemahaman kita sehat (lurus) tentang Allah ta’ala, yang kuncinya adalah mengkhusyukkan hati, menghadirkan pengagungan kepada Allah, sehingga naiklah derajat ma’rifat dan keyakinan kita
e. Mempelajari dan mengajarkannya
Allah mengajarkan Rasulullah saw al-Quran yang dengannya mengajarkan iman, islam, syari’at, manhaj, yang kemudian Rasulullah kembali mengajarkannya sehingga para sahabatnya menjadi ulama dengan al-Quran
f. Menda’wahkannya dan berda’wah dengannya sebagaimana sabda Rasulullah sampaikanlah dariku* walaupun hanya 1 ayat (ket: dimaknai sebagai al-Quran sebab hadits tidak menggunakan istilah ayat)
g. Mengagungkan dan menyucikannya
h. Membahasnya
i. Beramal dan berhukum dengannya
j. Mengkaji manhajnya berjama’ah

Poin g – j belum diterjemahkan lengkap, insya Allah diedit lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar